• About

Kata.

~ (Un)Common route flag checked.

Category Archives: Serangkai Kata

Yang Kau Tahu

03 Saturday Jan 2015

Posted by kata2kalimat in Serangkai Kata

≈ Leave a comment

Tags

Serangkai Kata

Telah lama aku menjadi diriku
Masih banyak yang tidak kuketahui
Tentang aku dan segenap pertanyaan
Semua yang tak dapat kujawab sendiri

Harus ke manakah aku melangkah?
Adakah pilihan ini baik untukku?
Pada siapakah aku harus bertanya?
Bimbang hatiku terus mencari diri-Mu

Kuberdiri, menunduk, dan bersujud
Dalam hati kusebut-sebut nama-Mu
Izinkanlah aku meminta
Beri aku, bimbing aku
Ke jalan yang Kau tahu baik untukku

Jauh bisa mataku ini memandang
Tak kuasa ‘tuk melihat masa depan
Semua yang ada di hadapan diriku
Tak kusangka ‘kan diselimuti malam

Harus ke manakah aku mencari?
Akankah aku tersesat di dalam gelap?
Pelita manakah ‘kan menerangi?
Dalam hening aku rindukan suara-Mu

Kuberdiri, menunduk, dan bersujud
Dalam hati kusebut-sebut nama-Mu
Izinkanlah aku meminta
Beri aku, bimbing aku
Ke jalan yang Kau tahu baik untukku

Continue reading →

Advertisements

Pertanyaan Yang Tak Terucap

20 Thursday Nov 2014

Posted by kata2kalimat in Serangkai Kata

≈ Leave a comment

Tags

Angkot, Keseharian, Kota, Serangkai Kata

Duduk di sampingmu, pikiranku mengawang-ngawang

Apa yang sebenarnya kau lihat?
Saat kau kemudikan angkotmu begitu kencang
Seakan lupa pada penumpang yang kau bawa

Kenapa kau terlihat terburu-buru?
Saat kau banting keras tanganmu
Membunyikan klakson dengan nyaring
Seakan itulah luapan kemarahanmu

Siapa yang kau panggil?
Saat suara paraumu menyebutkan
Tempat-tempat yang telah kau kenal lama
Seakan kau hanya bisa berkata itu saja

Di mana pikiranmu berada?
Saat jemarimu perlahan membuka dompet
Menghitung lembaran uang yang tak seberapa
Seakan waktumu telah habis tak bersisa

Begitulah aku terdiam
Dengan pertanyaan yang tak terucap
Aku menatapmu
Itu tak membantu
Aku mendoakanmu
Itu tak membantu
Aku membayar ongkosku
Itu tak membantu

Aku turun dan berkata,
“terima kasih”
Dengan canggung mungkin tersenyum
Angkotmu melaju pergi
Meninggalkanku
Dengan pertanyaan yang tak terucap.

Continue reading →

Puteri Sepasang Kaca

16 Friday May 2014

Posted by kata2kalimat in Serangkai Kata, Tulisan

≈ 3 Comments

Tags

Galau, Serangkai Kata

Kau yang seperti puteri dalam menara
Melihat dunia dari balik sepasang kaca
Walau itulah yang menyihirmu jelita
Kuberharap kau melepas keduanya
Agar tak kau lihat wajahku tanpa asa
Karena tak sanggup katakan cinta

Di pagi hari diriku kau sapa
Tak dapat kurasakan keberanian tersisa
Selain hanya untuk tersenyum saja
Walau ada sedikit kegembiraan terasa
Jalinan kata tak terungkap yang ada
Mengikat hatiku pedih hingga terluka

Wahai puteri sepasang kaca
Ceriamu telah buat hatiku terpenjara
Elok rupamu tak berhenti mempesona
Manis hatimu memikat diri yang hampa
Tapi engkau begitu jauh bagai kartika
Tak tergapai oleh panah asmara

Biarlah aku jadi si jelata yang bersuka cita
Saat pangeranmu datang dengan tulus di dada
Membawamu pergi untuk mengarungi dunia
Walau mungkin senyumku ialah dusta
Tapi harapanku untuk melihatmu bahagia
Adalah sebenar-benarnya luapan jiwa

Continue reading →

Klepon

04 Sunday May 2014

Posted by kata2kalimat in Serangkai Kata, Tulisan

≈ Leave a comment

Tags

Klepon, Lawak, Serangkai Kata

L+: Walau hitamnya dunia hancurkan asa, tapi indah dirimu wahai klepon, yakinkanku kehadiran surga.

Dinko:  klepon, manisnya isi hatimu lebih manis dari senyuman bidadari~

L+: Hijau rupamu, sejukkan mataku~.

Dinko: taburan kelapa yg putih bersih itu menuturkan bahwa kaupun akan menaburkan benih2 cinta dalam hati ini

gula yg membuncah di dalam mulut ini pun seolah menyatu dan mengalir bersama aliran darahku

L+: Lembut tubuhmu belai mulutku, hibur perutku. Adakah sempurna selain dirimu?

Dinko: kau tercipta bersama air yg mendidih dengan api cinta dan menyelam lalu timbul kembali

L+: Beralaskan daun, kau berbaring, menanti, kedatangan dia yang kan menimangmu.

Dinko: aku yakin dia pun akan jatuh hati padamu dan menginginkanmu lagi dan lagi

terus dan terus, hingga tanpa sadar dia tak kan bisa hidup tanpamu

L+: Karena siapakah yang mampu menahan godaan manismu?

Atau mengalihkan mata dari dirimu, yang seperti padang hijau bertiara putih?

Continue reading →

Tetap Berlari

22 Tuesday Apr 2014

Posted by kata2kalimat in Serangkai Kata, Tulisan

≈ Leave a comment

Sudah berapa kalikah aku tersandung
terjatuh, terluka dan menangis
Tapi aku tak takut, tak berhenti
Aku bangkit, lalu kembali

Sudah berapa kalikah aku lalui
Lintasan jingga yang jadi arena
Di atas atau di bawah podium
Aku tak pernah puas

bridge1:
Sesak nafasku, berat langkahku
kencang degup jantungku
hampir habis asaku
Haruskah aku berhenti?

reff:
Bersama angin yang berderu
Kucoba tinggalkan bayanganku
Berusaha untuk lebih cepat, lebih cepat lagi
Walau berteriak nafsu dan ragaku
Aku akan tetap berlari
Hingga kuraih horizon itu

Sudah berapa kalikah aku menatap
Punggungnya yang jauh melesat
Sisakan kecewa jadi medaliku
Aku tertunduk lelah

Sudah berapa kalikah aku tersenyum
Teteskan air mata pemenang
Tinjukan kedua tangan ke langit
Aku berharap lebih

Kencangnya angin, riuhnya dukungan
Dekatnya langkah rival
Terangnya garis finis
Bisakah aku berhenti?

*back to reff
*back to bridge1 > reff

Continue reading →

Aki Peuyeum

01 Saturday Mar 2014

Posted by kata2kalimat in Serangkai Kata, Tulisan

≈ Leave a comment

Tags

Keseharian, Peuyeum, Serangkai Kata

Matahari baru terjaga
Kau sudah mulai melangkah
Perbukitan Bandung kau susuri
Demi hidup hari ini

Tak pernahkah kau dengar?
Jerit pundakmu mengeluhkan
Beban berat yang dia panggul
Tidakkah kau digoda?
Oleh ringkih kedua kakimu
Memintamu diam saja

Ah, tapi tetap kau bawa
Daganganmu ke rumah-rumah
“Yeum! Peuyeum!” kau jajakan
Pagi ini pun, Aki
Kau lewat depan rumah kami

Matahari baru terjaga
Kau sudah mulai melangkah
Perbukitan Bandung kau susuri
Demi hidup hari ini

Apakah itu tangisan?
Punggung bungkukmu sesenggukkan
Takut patah oleh beban
Bukankah dia berbisik?
Kedua mata rentamu menegur
“Nanti kau bisa tertabrak!”

Ah, tapi tetap kau bawa
Daganganmu ke rumah-rumah
“Yeum! Peuyeum!” kau jajakan
Pagi ini pun, Aki
Kau lewat depan rumah kami

Yay~! Akhirnya tema yang selama ini mau kuangkat~! Ngga tentang masalah sosial sih, tapi… ya… setidaknya tentang kejadian sehari-hari yang biasa kulihat.

Continue reading →

Sudah di Ujung

25 Tuesday Feb 2014

Posted by kata2kalimat in Serangkai Kata, Tulisan

≈ Leave a comment

Tags

Lawak, Serangkai Kata

Terburu-buru aku mengayunkan kaki
Sambil terus menahan diri
Akankah kuasa ini terlepas
Atau bertahan hingga dilepas

Bertanya-tanya aku dalam hati
Haruskah berlari atau cukup berjalan
Memang gejolak tak mau menanti
Akhirnya jalan cepat pun jadi pilihan

Wasiat genggam batu sudah tak mempan
Hanya konsentrasi jadi ujung depan
Mengelus perut tiadalah guna
Karena dia sudah cukup merana

Lega rasanya saat pintu kubuka
Memberi bahagia walau tak menuju surga
Celana dan kolor segera kulucuti
Lalu ku duduk manis di kamar mandi

Syukur ini tiada hingga
Karena masih diizinkan ‘tuk buang hajat
Beban ini pun lepas landas sudah
Meluncur ke septic tank dengan selamat

Serangkai Kata kembali~. Gara-gara kemarin-kemarin waktu chatting ada yang lagi kebelet pup, tapi WC-nya lagi dipake. Dia akhirna nahan-nahan gejolaknya sambil chat.  Yang sabar ya, nak.

Continue reading →

Kilaaya

18 Tuesday Feb 2014

Posted by kata2kalimat in Serangkai Kata, Tulisan

≈ 3 Comments

Tags

Keluarga, Serangkai Kata

Bila keresahan merasukimu
Ingatlah selalu namamu
Yang adalah doa orang tuamu

Dirimu bukanlah Matahari
Yang cahayanya begitu menyilaukan
Menerangi Bumi dari suramnya semesta

Dirimu bukanlah Bulan
Bersinar redup di atas langit
Mengobati kerinduan akan cahaya di malam hari

Dirimu bukanlah bintang
Menjadi petunjuk untuk mereka
Yang menjadikan laut untuk berpijak

Namamu adalah Kilaaya
Dirimu adalah obor

Tak perlu seterang Mentari
Tak perlu selembut Rembulan
Tak perlu seindah Gemintang

Menerangi jalan yang diliputi kegelapan tak berujung
Menemani mereka yang menggengam erat dirimu
Memberi aman dan harapan dengan api yang berkobar

Yak, karena males ngedit dan nyari gambar, ujung-ujungnya kita kembali ke Serangkai Kata. Kyahahaha. Sebenernya ada note yang pingin aku share. Sebagai seorang otaku. Yah sudahlah, kapan-kapan. Kata ajaibku.

Eeeh, mengenai puisinya, ini adalah puisi tentang ponakanku, anak sang abang, yang bernama Kilaaya. Kilaaya itu artinya obor, dari bahasa Native American entah suku yang mana. Mungkin arti namanya ngga terdengar imut buat nama anak perempuan. Namanya sendiri sih memang cukup feminim.

Terus, ya, aku ngga tahu sebenernya alasan kenapa anak-anak si abang semuanya berawalan huruf K, dan bukan nama-nama yang biasa. Cuma, setelah dipikir-pikir, arti obor itu ngga jelek juga. Yang akhirnya aku hadirkan dalam bentuk puisi. Yaaah, puisiku biasanya memang membicarakan hal yang sederhana sih~.

z/777.

Untuk Saat Ini

16 Sunday Feb 2014

Posted by kata2kalimat in Serangkai Kata, Tulisan

≈ Leave a comment

Tags

Kasih, Serangkai Kata

Khawatir pada rasa cemburu
Kau hendak mencintaiku
Sepuluh ribu tahun lamanya

Berapa lamakah itu?
Untuk melewati satu hari pun
Kau telah lelah menunggu

Jangan kau ikrarkan
Satu janji yang tinggi
Saat kita tak akan abadi

Tak usahlah kau resah
Aku hanya ingin cintamu
Saat ini saja

Tak usahlah kau bimbang
Aku hanya ingin kasihmu
Saat ini saja

Tak usahlah kau cemas
Aku hanya ingin sayangmu
Saat ini saja

Mungkinkah kau berubah?
Akankah dirimu berpaling
Dari diriku di masa nanti?

Aku tak mau berangan
Cukuplah diriku bersamamu
Untuk saat ini saja

Saat buka-buka notes FB, ternyata memang di ujung-ujung banyaknya itu dari seri Serangkai Kata. Ahahahaha. Kapan ateuh bisa ganti seri~. Memang sih, ada dari seri lain juga, tapi…. Agak sulit untuk di-post. Harus sedikit di-revisi. Yah, sudahlah. Kita bahas saja puisi kali ini.

Kali ini juga kata-katanya sederhana, ngga rumit-rumit. Inspirasinya itu dapet waktu nonton filmnya Stephen Chow yang “Journey to the West: Conquering the Demons”…. Spoiler ya~ buat yang belum nonton~.

Continue reading →

Nyanyian Untuknya

14 Friday Feb 2014

Posted by kata2kalimat in Serangkai Kata, Tulisan

≈ Leave a comment

Tags

Kasih, Serangkai Kata

Kurindukan dirinya
yang ‘kan lengkapi hidupku
Tapi di manakah kau, kasih?
Gunung hijau menjadi tabir
Buat diriku bergeming
Meratap penuh getir

Tiada putus aku
bayangkan keceriaan
masa depan kita berdua
Akankah angan itu nyata?
Mengalir bersama waktu
hingga mencapai langit

Jemu aku berdiam diri
Maka aku goreskan hatiku
Mengukir lagu untuknya

Wahai lembah
gemakan cintaku
sampaikan isi hatiku
Wahai angin
terbangkan hasratku
hapuslah tabir hatinya
Wahai sungai
alirkan rakitku
antarkan aku padanya

Siang menjadi saksi
keteguhanku menanti
seraya terus kunyanyikan
barisan puisi untuknya
Dalam hening ku menunggu
lagumu yang menyahut

Walau ada gundah di hati
dirayu waktu untuk tunduk
Pun aku terus berdendang

Siapakah
yang rela menunggu
ketika akhir memisahkan?
Siapakah
yang rela tersenyum
ketika susah menghampiri?
Siapakah
yang rela menangis
ketika gembira menyapa?

Wahai lembah
gemakan cintaku
sampaikan isi hatiku
Wahai angin
terbangkan hasratku
hapuslah tabir hatinya
Wahai sungai
alirkan rakitku
antarkan aku padanya

Haiyo. Akhirnya post “Serangkai Kata” lagi, ya. Arara. Bukan apa-apa, soalnya ini termasuk “baru” jadi gampang ditemukan pas ngubek-ngubek notes. Ahahaha. Sekali lagi liriknya tentang cinta, halah, yang entah kenapa merupakan tema yang lebih gampang ditulis untuk jadi puisi atau lirik. Semoga ke depannya bisa bikin lirik tentang masalah sosial seperti Iwan Fals. Faito!

Continue reading →

← Older posts
Advertisements

Subscribe

  • Entries (RSS)
  • Comments (RSS)

Archives

  • January 2015
  • November 2014
  • May 2014
  • April 2014
  • March 2014
  • February 2014
  • January 2014
  • December 2013

Categories

  • Gambar
  • Tulisan
    • Cerita Sesat
    • Serangkai Kata
    • Setelah Kusimak
  • Uncategorized

Meta

  • Register
  • Log in

Blog at WordPress.com.